Disdikbud Sulbar Akan Turun Langsung, Mengecek Kasus Dugaan Pelajar Terlibat Obat Terlarang di SMA 1 Pamboang

222
Gambar : Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Muhammad Faezal

MAMUJU, MandarPos.com – Kepala Bidang SMA Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar, Muhammad Faezal mengatakan akan turun langsung ke SMA 1 Pamboang, Majene untuk mengecek kasus dugaan empat siswa di sekolah itu, yang diduga terlibat peredaran obat terlarang.

Seperti diketahui, siswa berinisial MA dikeluarkan dari sekolah bersama tiga orang siswa lainnya lantaran dituduh terlibat dalam peredaran dan penggunaan obat obat terlarang.

Sementara tidak ada barang bukti fisik obat obat terlarang yang ditemukan pihak SMA Negeri 1 Pamboang.

Sekolah dianggap mengambil keputusan sepihak karena hanya berpedoman pada sebuah foto beredar dan pernyataan atau keterangan siswa yang melaporkannya.

Faezal menuturkan, Kamis (20/10/2022) besok akan turun langsung mengecek penyebab empat siswanya dikeluarkan.

“Informasinya baru sampai tadi. Jadi baru kita rencanakan turun dan inshaAllah saya sendiri akan mengecek langsung,” kata Faezal, saat dihubungi melalui sambungan telepon, Rabu (19/10/2022).

Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar kata dia, akan melakukan pembinaan kepada SMA 1 Pamboang.

Mulai, dari proses peraturan yang dijalankan untuk memberikan pelayanan.

“Harus ada upaya menyelamatkan generasi kita, bagaimana mereka mendapatkan haknya,” ungkap Faezal.

Meskipun, itu tidak bisa didapatkan di sekolah, bisa ditempat sekolah barunya.

Dia membeberkan sudah menyampaikan kepada pihak SMA 1 Pamboang untuk dikumpulkan agar semuanya terang menderang.

“Semua tujuannya bagaimana pelayanan kepada masyarakat terpenuhi. Saya sudah bicara sama komite dan meminta menjadi perhatian serius, makanya saya akan turun langsung,” tandasnya.

Keluarga kecewa
Kekecewaan keluarga diungkapkan dengan postingan surat keputusan SMAN 1 Pamboang di media sosial Facebook.

Foto yang disertai keterangan diunggah oleh pemilik akun bernama Aulia sejak satu hari lalu.

Surat keputusan itu diposting dengan caption berbunyi “Dikeluarkan dari sekolah dengan yang katanya “ berdasarkan fakta-fakta penyelidikan”.

Miris kalau belum tau faktanya tapi asal fitnah. Tidak mau reputasi sekolah buruk, tapi bagaimana dengan keluarga kami?

Bukannya menyelidiki akar kasus pengedaran obat obatan mengapa bisa sampai ke sekolah, malah mengeluarkan siswa yang tidak bersalah dengan dalil yang tidak masuk akal.

Itulah sepenggal caption yang diposting Aulia di media sosial Facebook.

Dalam caption juga, Aulia meminta agar pihak sekolah tidak terlalu banyak menyimpulkan sesuatu tanpa disertai barang bukti.

Ia meminta agar pihak sekolah memberikan kesempatan kepada keluarganya untuk memberikan klarifikasi tanpa langsung mengambil keputusan.

“Tidak masalah adik saya dikeluarkan dari sekolah yang tingkat penyelesaian masalahnya sedemikian.

Disini bisa tau mana yang benar benar berkualitas. Merugi air mata orang tua kami hanya untuk berbicara dengan oknum oknum yang tidak berhati nurani, ” Sebut Aulia dalam captionnya.

Selain itu, saudara kandung salah satu siswa yang dikeluarkan menginformasikan hasil pemeriksaan ter urine adiknya yang dituduh menggunakan obat, negatif.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini