Tingginya Tingkat (ATS) Anak Tidak Sekolah Di Sulbar Disdikbud Sulbar Gelar Rapat Koordinasi Gerakan Kembali Bersekolah

368

Mamuju, MandarPos.com – Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Sulbar gelar rapat koordinasi gerakan kembali bersekolah,di Wisma malaqbi Mamuju, Rabu (16/11/2022)

Rapat tersebut di buka oleh Sekretaris Daerah Sulbar Muhammad Indri yang dihadiri Asisten III Bidang Administrasi umum Jamil Barambangi, Kepala Dinas Pemberdayaan Perempuan Perlindungan Anak Pengendalian Penduduk dan keluarga berencana Provinsi Sulbar (P3AP2KB ), Dinas PMD Sulbar,Dinas Pendidikan Kabupaten se-Sulbar serta para Kepala Desa Se-Sulbar

Dalam sambutannya Muhammad idris mengatakan indeks pembangunan Manusia(IPM) di sulbar sangat rendah dan jauh di bawah standar pencapaian Nasional.

“Indeks pembangunan Manusia(IPM) kita itu baru 66,36 persen” kata Indris

Menurut idris salah satu penyebab IPM di sulbar rendah adalah aspek pendidikan,sehingga pemprov Sulbar sangat konsen untuk menangi Anak Tidak Sekolah

Secara regional di 6 provinsi se-sulawesi,sulbar itu menempati posisi tertinggi 32 persen anak tidak sekolah(ATS)

“kita terendah jumlah penduduknya namun kita tertinggi angka Anak Tidak Sekolah” kata Idris

Lanjutnya kata Idris,banyak pihak bertanya penyebab tingginya ATS di Sulbar ,dan rata-rata menjawabnya itu di sebabkan dari aspek ekonomi keterjangkauan pembiyaan

Tetapi begitu kita melalukan analisis ternyata faktor utama yang menyebabkan bilieve atau kebiasaan masyarakat kita.

Yang paling berbahayanya kalau bilieve langsung ke aspek perilaku,jadi anak-anak nalayan paling banyak terdampak,karena melihat orangtuanya simpel untuk mendapatkan penghasilan dari lingkungannya walaupun secara ekonomi di situ sangat rendah

“Jadi ketika jumlah ATS kita yang sangat tinggi tentu dapat mempengaruhi banyak faktor,sehingga kita agak sulit untuk berkembang,maju dan berdaya saing” tutupnya

Dan perlu di kita ketahui jika ATS ini juga salah satu penyebab tingginnya Kasus Stunting di Sulbar karena minimnya anak-anak yang tidak sekolah yang pada akhirnya menikah dan melahirkan lah anak-anak yang cenderung stunting kenapa karena orang tuanya memang belum siap.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini