Mamuju, MandarPos.com – Persentase penduduk miskin di Sulawesi Barat (Sulbar) hingga September 2021, mengalami peningkatan menjadi 11.85 persen.
Dikutip dari kureta.id, Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan September 2021 sebesar 77.47 persen. Kondisi ini meningkat dibanding Maret 2021 sebesar 76.80 persen
Hal tersebut disampaikan Koordinator Fungsi Statistik Sosial, Badan Pusat Statistik Sulbar, Heni Djumadi, dalam rilis resmi statistik, Senin, 17 Januari 2022.
Heni mengungkapkan, persentase penduduk miskin atau penduduk dengan pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan di Sulbar September 2021 lalu sebesar 11.85 persen.
“Meningkat 0.56 persen dibanding Maret 2021 dan meningkat 0.35 persen dibanding September 2020,” kata Heni.
Secara absolut, lanjutnya, jumlah penduduk miskin Sulbar hingga September 2021 sebanyak 165.099.000 jiwa.
“Mengalami peningkatan sebesar 8.080.000 jiwa dibanding Maret 2021 dan meningkat sebesar 6.094.000 jiwa dibanding September 2020,” ujarnya.
Lebih lanjut, persentase penduduk miskin di wilayah perkotaan Maret 2021 lalu, sebesar 9.82 persen, mengalami penurunan menjadi 9.72 persen pada September 2021.
“Sebaliknya, persentase penduduk miskin di pedesaan mengalami peningkatan dari 11.67 persen pada Maret 2021, menjadi 12.39 persen pada September 2021 lalu,” tuturnya.
Menurutnya, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makan yakni perumahan, sandang, pendidikan dan kesehatan.
“Sumbangan garis kemiskinan makanan terhadap garis kemiskinan September 2021 sebesar 77.47 persen. Kondisi ini meningkat dibanding Maret 2021 sebesar 76.80 persen,” katanya.
Heni juga menjelaskan, meningkatnya jumlah penduduk miskin di Sulbar disebabkan beberapa faktor, di antaranya produksi padi yang menurun dan kenaikan harga eceran beberapa komoditas pokok.
“Produksi padi September 2021 turun sebesar 70.98 persen dibanding Maret 2021. Sementara komoditas pokok yang mengalami kenaikan harga eceran yakni cabai rawit, ikan layang, daging ayam ras, minyak goreng, susu kental manis, tepung terigu dan daging sapi,” ucap Heni.[]