179 Ekor Kuda Menari , Ramaikan Festival Saiyyang Pattudu Kab Polman

246

POLMAN, MandarPos.com — Penyelenggaraan Festival Saiyyang Pattudduq menuju penilaian warisan budaya dunia sukses digelar di Stadion S Mengga Sport Center yang diikuti 179 Saiyyang Pattudduq, Senin (23/5/2022).

Festival Saiyyang Pattudduq yang dihadiri langsung Ketua Harian Komisi Nasional untuk UNESCO Itje Chodidjah, Andi Masri mengaku merencanakan mempersiapkan segala sesuatunya dari tahun lalu sampai saat ini sehingga terlaksana dengan baik.

“Dari awal kita sudah bekerja sama dengan beberapa pengambilan kebijakan, pengambil keputusan penting. Baik ditingkat Kementerian maupun pelaku kebudayaan dan budayawan itu sendiri kita sudah merencanakan ini tahun lalu dan berkat kami di Dinas Pendidikan dan Kebudayaan kegiatan terlaksana dengan menghadirkan Ketua Harian Komite Nasional Indonesia Untuk UNESCO dan Dirjen Kebudayaan,”

Sementara itu, Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO Itje Chodidjah yang turut hadir menyaksikan langsung Festival mengatakan untuk Saiyyang Pattudduq didaftarkan sebagai warisan budaya dunia harus menunggu proses setahun lamanya untuk disidangkan dan diputuskan dengan memenuhi persyaratan.

“Prosesnya lama, biasanya kalau didaftarkan di tahun ini 2022 nanti akan disidangkan di tahun berikutnya untuk diputuskan apakah persyaratannya memenuhi atau tidak,” ujar Ketua Harian Komite Nasional Indonesia untuk UNESCO Itje Chodidjah.

Ditempat yang sama, Bupati Polman Polman Andi Ibrahim Masdar
menekankan ke Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kabupaten Polman untuk tidak bekerja setengah-tengah, apa yang menjadi persyaratan UNESCO harus terpenuhi dan disiapkan dari sekarang.

Bupati dua periode itu berharap apa yang menjadi salah satu budaya nenek moyang yang ada di Kabupaten Polman ini tidak sampai disini tetapi harus dikembangkan agar kedepannya budaya ini tetap dilestarikan dengan baik.

Terpisah, Kepala dinas Pendidikan Dan Kebudayaan Polewali mandar, Andi Masri Masdar mengatakan festival Saeyyang Patuddu digelar Tak hanya untuk mengenalkan sebagai salah satu budaya Mandar pada pihak Unesco untuk Menuju warisan dunia, namun juga untuk melestarikan budaya Mandar yang Kental dengan nilai-nilai agama.

“Saeyyang Patuddu sendiri memang sejak dulu diketahui menjadi tradisi masyarkat suku mandar, dimana setiap kegiatan keagamaan seperti maulid nabi dan tamatan alquran saeyyang patuddu selalu saja ditampilkan,” ucap Andi Masri.

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini