Mamasa, MandarPos – Sebanyak 8 dokter Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kondosapata di Kabupaten Mamasa, Sulawesi Barat (Sulbar), dikabarkan mogok bekerja. Hal ini dikarenakan insentif dokter selama 6 bulan dan jasa medis BPJS Kesehatan selama 12 bulan belum dibayar pemerintah.
Pemberitahuan mogok kerja itu tertuang dalam surat beredar yang dikeluarkan 29 Januari 2024. Dalam surat itu tercantum daftar delapan nama dokter yang ikut bertandatangan dalam aksi mogok kerja itu.
Delapan dokter tersebut tergabung dalam komite medik yang terdiri dari dokter spesialis, dokter umum dan dokter gigi di RSUD Kondosapata. Aksi mogok kerja itu dilakukan mulai Senin (29/1) sampai hak para dokter yang masih tertunggak dibayarkan sepenuhnya.
“Kalau surat edaran itu memang ada dan sepertinya sudah tersebar yah,” kata Direktur RSUD Kondosapata, dr Adriana Randabunga kepada wartawan, Selasa (30/1/2024).
Namun Adriana membantah kabar jika mogoknya para dokter mengakibatkan pelayanan di RSUD Kondosapata menjadi lumpuh. Dia memastikan pelayanan rumah sakit tetap berjalan.
“Kalau dibilang mogok kerja sebenarnya tidak juga, karena tetap juga ada pelayanan, tetap ada konsultasi walaupun mereka (dokter) tidak ada di tempat, tetapi teman-teman perawat tetap konsultasi dengan mereka,” ungkapnya.
Dia membenarkan, alasan para dokter melakukan aksi mogok karena menuntut hak. Namun Adriana tidak menjelaskan secara detail sehingga insentif tersebut belum dibayarkan.
“Mereka memang belum (dibayarkan) insentifnya, terutama insentifnya kemarin, tahun lalu. Kalau tidak salah 5-6 bulan di tahun 2023,” jelas Adriana.
Adriana juga menyebut jika sudah ada agenda pertemuan antara para dokter dengan pemerintah setempat untuk membahas persoalan itu. Dia berharap masalah ini segera selesai.
“Dan nantinya teman-teman mungkin akan bertemu dengan pimpinan, kita berharap ada solusi terbaik untuk kita,” pungkasnya. **