Jakarta, Mandarpos.com — Mantan Gubernur Sulawesi Barat dua periode, H. Anwar Adnan Saleh (AAS) memang memiliki semangat yang tinggi untuk terus memberikan perhatian kepada Sulawesi Barat.
Spiritinya dalam mengagregasi kepentingan rakyat Sulbar yang memang mayoritas petani memang tak pernah surut.
Kemarin, Senin (27/9/21), Anwar Adnan Saleh menemui Menteri Pertanian RI, Syahrul Yasin Limpo (SYL). Dua sahabat yang merupakan mantan Gubernur ini bertemu di ruang kerja Menteri Pertanian SYL di Ragunan, Jaksel.
AAS datang didampingi salah seorang Kader Nasdem Sulbar Fajar Bora’ yang juga Pengusaha di bidang Pertanian dan Perkebunan asal Polman.
Kepada wartawan, Anwar Adnan Saleh mengaku, pertemuan itu untuk membahas sejumlah hal yang berkaitan dengan pengembangan sektor pertanian di Sulawesi Barat.
“(Pertemuan) tentu yang berhubungan dengan sektor Pertanian pada umumnya, karena rakyat Sulbar itu 80 persen hidup dari sektor Pertanian,” kata Anwar.
Ketua Dewan Pimpinan Wilayah Partai Nasdem Sulbar ini menyebutkan, hasil pertemuan dengan Menteri Pertanian melahirkan kesepakatan untuk pengembangan sektor pertanian.
“Kami sepakat untuk mengembangkan sektor ini untuk memajukan petani-petani Sulbar melalui pola-pola kerja yang mensejahterakan rakyat kecil dengan bantuan bibit secara gratis. Tentu dengan cara sesuai aturan main. Juga bantuan langsung alat pertanian,” ungkapnya.
Kemampuannya melobi memang patut diacungi jempol. Anwar bahkan mengaku, untuk gerakan memperjuangkan kemaslahatan petani Sulbar ini, ia merasa tidak butuh waktu lama.
“Sehari setelah penutupan Rakorwil dan Pelantikan saya sebagai Ketua DPW Nasdem Sulbar 26 September siang, sore saya langsung ke Jakarta, dan Senin 27 September saya menemui Menteri Pertanian,” katanya.
Hasil pertemuan itu, tambah Anwar, Mentan SYL akan berkunjung ke Sulawesi Barat dalam waktu dekat.
“Dan Mentan RI langsung merespon, dan kami sepakat bahwa beliau akan ke Sulbar dalam waktu 1 bulan kedepan melalui Palu, dan ketemu di Pasangkayu. Insya Allah, sasaran kami adalah rakyat petani kebanyakan yang masih susah hidupnya akibat pandemi Covid-19 dan bencana alam,” tutup bapak Pembangunan Sulbar itu.