
Polman, Mandarpos.com — Guncangan gempa berkekuatan M 6.2 Jum’at dini hari di Majene dan Mamuju, masih menyisakan trauma mendalam bagi korban yang berada di Kabupaten Mamuju dan Majene, terutama di Kecamatan Ulumanda dan Malunda. Khusus warga Malunda yang menjadi korban gempa, saat ini masih berada di kamp pengungsian di wilayah perbukitan di Kecamatan tersebut, namun sebahagian juga memilih untuk meninggalkan Malunda dan mengungsi ke wilayah Kabupaten Polman.

” Sejak kemarin sekitar 80 orang saudara-saudara dari Malunda yang menjadi korban gempa datang ke sekolah kami untuk mengungsi, alasan mereka karena di Malunda mereka masih trauma dan merasa tidak aman, dan di wilayah Polman lebih aman untuk mengungsi,” Jelas Kasek SMA Tinambung,Drs.Semmang,M.Pd.,Senin (17/1/2021).
Terkait perhatian pemerintah setempat tentang pengungsi korban Gempa tersebut,diakui Semmang sejak kemarin sudah ada kordinasi sebelum para pengungsi tersebut tiba di sekolah.
” Kemarin sebelum saudara-saudara kita tiba disini, pihak pemerintah sudah menyampaikan untuk mempersiapkan tempat untuk mereka, dan kami telah siapkan dan bersihkan ruang kelas yang dapat digunakan untuk tidur, di sekolah kmai juga lengkap Toilet untuk kebutuhan buang air juga ada kamar untuk mandi,” Simpul Semmang.
Terpisah, Anggota DPRD Sulbar Dapil Polman II Irbad Kaimuddin, menegasakan agar pemerintah Pemprov juga memperhatikan pengungsi korban gempa Majene yang mengungsi di Wilayah Polman, jangan ada yang dibeda-bedakan, karena semuanya adalah korban terdampak gempa.
” Kami menyambut positif saudara-saudara kita korban gempa yang berasal dari Malunda, yang mengungsi di Wilayah Polman, dan kami berharap perhatian pihak Pemprov kepada pengungsi di Polman sama dengan pengungsi yang lain, jangan ada yang dibeda-bedakan,” Pungkas Politisi PDIP ini.
