Polewali Mandar, MandarPos.com – Pengemudi ojek dan bentor di Kabupaten Polewali Mandar, Sulawesi Barat (Sulbar), mengaku kesulitan mendapatkan penumpang hingga pendapatan menurun. Mereka meradang lantaran harga kebutuhan merangkak naik.
“Sepi, untuk sekarang mulai dari pagi sampai siang ini baru dapat satu penumpang, padahal biasanya 5 sampai 6 penumpang,” kata salah satu pengemudi bentor yang mangkal di depan Pasar Induk Wonomulyo, Polman, Ruslin (38) kepada wartawan, Minggu (4/9/2022).
Diakui Rusli, sepinya warga yang memanfaatkan jasa bentor tidak terlepas dari keputusan pemerintah menaikkan harga BBM bersubsidi, Sabtu (3/9). Ia mengungkapkan bahwa sebagian besar pengemudi bentor di daerah itu belum menaikkan tarif.
“Yang buat bingung karena kita belum naikkan tarif. Kalau kita mau naikkan (tarif), penumpang banyak yang tidak mau naik, sedangkan kalau tarif tidak dinaikkan, harga BBM sudah naik, rugi kita,” tuturnya bingung.
“Mudahan-mudahan harga BBM bisa turun lagi, supaya kami tidak terlalu repot hadapi penumpang, sehingga pendapatan bisa normal lagi,” tandasnya.
Keluhan serupa juga diungkapkan pengemudi ojek bernama Hasanuddin (63). Ia mengaku semakin sulit mendapat penumpang sejak pemerintah mulai mewacanakan rencana menaikkan harga BBM bersubsidi.
“Ini saya bilang mulai dari pagi belum pernah narik, hampir jam sebelas sekarang. Padahal biasanya kalau sudah jam segini, saya sudah muat beberapa penumpang, ini semakin sepi dari tadi pagi belum pernah narik,” ungkap Hasanuddin yang dikonfirmasi terpisah.
Saya kurang setuju (subsidi BBM dikurangi), seandainya bisa BBM tidak usah dikasih naik, walaupun harus jangan terlalu banyak. Tidak usah ada bantuan (BLT), karena tidak cukup juga, sementara kalau BBM naik, semua harga naik. Kita juga tidak memastikan, apakah akan dapat bantuan (BLT) atau tidak,” pungkasnya.
