Wakil Ketua DPRD Sulbar Bersama PT Alfatih dan Bank Sulselbar Kembangkan Tanaman Porang di Polman

278

Polman, Mandarpos.com — Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim bersama Takdir Kepala Bank Sulselbar (Bank Pembangunan Daerah/BPD) Cabang Polewali Mandar (Polman) dan penyuluh Pertanian Kabupaten Polman, Mahyuddin meninjau lokasi para petani yang rencananya akan melakukan pengembangan tanaman Porang di Kecamatan Tutar, Kamis (4/2/2021).

Pengembangan tanaman Porang di Sulbar khususnya di Kabupaten Polman, Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim menggandeng PT. Alfatih Porang Indonesia untuk pengembangan Porang dan Bank Sulselbar untuk mempasilitasi masyarakat petani berupa kredit usaha rakyat di sektor pertanian.

Staf PT Alfatih dan Kepala Bank Sulselbar sudah terbuka dan sepakat terkait pengembangan Porang sehingga terjun lansung kelapangan memprifikasi berkas dan meninjau lokasi yang rencananya akan ditanami porang.
Wakil Ketua DPRD Sulbar, Abdul Rahim sebagai inisiator pengembangan tanaman Porang ini menyampaikan, sudah beberapa hari ini kami terus berjalan dari pagi hingga sore meninjau lokasi para petani, sudah ada sekitar 30 hektar kami tinjau sejak 1/2/2021 kami bersama staf PT Alfatih Porang Indonesia, Kepala Bank Sulselbar Cabang Polman dan penyuluh pertanian meninjau lokasi pengembangan penanaman Porang di empat kecamatan yaitu: Limboro, Luyo, Alu dan Tubbi Taramanu (Tutar).

“Apa yang kami lakukan semata-mata untuk kesejahteraan masyarakat kita. Melihat kondisi petani kita saat ini itu sangat memprihatinkan karena komoditi yang selama ini diandalkan itu tidak mampu lagi memberi dampak yang baik bagi kehidupan mereka, sehingga kami hadirkan tanaman porang jenis umbi untuk dikembangkan,” ungkap Wakil Ketua DPRD Sulbar yang juga anak petani asal Tutar itu.
Lebih lanjutnya, kami sudah datang dari Kabupaten Sidrap, Sulawesi Selatan bulan lalu bersama puluhan petani Polman belajar tatacara penanaman dan pengembangan tanaman Porang milik Wakil Ketua DPRD Sulsel Syaharuddin Alrif yang dijuluki menteri pertanian bapak porang Indonesia. Itu semua dilakukan agar masyarakat Polman tidak lagi berada pada satu jenis komoditi saja yang terus dikelolah dan dikembangkan.

“Tanaman porang memiliki nilai strategis untuk dikembangkan, karena punya peluang yang cukup besar untuk diekspor,” imbuhnya.

Pertanian.go.id menuliskan, Badan Karantina Pertanian menyebutkan, ekspor porang pada tahun 2018 tercatat sebanyak 254 ton, dengan nilai ekspor yang mencapai Rp 11,31 miliar ke negara Jepang, Tiongkok, Vietnam, Australia dan lain sebagainya.

“Kita berharap tanaman Porang ini menjadi tanaman unggulan di Sulbar, karena hitungan atau kajian ekonominya sangat jelas. Kalau ini bisa berkembang dengan baik maka petani kita akan sejahtera,” tutupnya. (Adv)

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini