Sulbar, Mandarpos.com – Ketua komisi IV DPRD Sulbar H. Sudirman menyoroti tingginya angka kematian banyi di Kab. Mamasa. Anggota DPRD Sulbar dari fraksi partai Golkar itu menilai kejadian ini tidaklah wajar dan menjadi pertanyaan semua pihak.
Ketua Golkar Mamasa ini mengatakan angka kematian bayi yang baru lahir di Kecamatan Mehalaan, Kabupaten Mamasa hingga Juni 2020 mencapai angka 8 jiwa.
“di Puskesmas Mehalaan saja ada 8 bayi yang meninggal, kalau se kabupaten Mamasa sampai bulan Juni kemarin saya dengar sudah 20 bayi yang meninggal. Ini tentu menjadi pertanyaan kita semua, sehingga kami minta pihak Dinkes Sulbar untuk turun lansung kelapangan.”kata Sudirman dalam keterangan tertulisnya, Kamis, 02/06/20.
Sudirman menjelaskan sejauh ini belum ada konfirmasi resmi mengapa angka kematian bayi di Mamasa itu sangat tinggi, melalui kesempatan ini Ia menyampaikan belasungkawa sekaligus rasa perihatin terhadap persoalan itu.
“Atas nama komisi IV DPRD Sulbar saya menyesalkan dan mengucapkan belasungkawa terhadap hal ini.” terangnya.
Dilansir dari media Sulbarpedia.com Untuk menghindari hal ini kembali terjadi, Komisi IV DPRD Sulbar meminta Pemkab. Mamasa dan Dinkes Sulbar untuk turun lansung meninjau lapangan dan mengevaluasi segala bentuk pelayanan dan peralatan di puskesmas Mehalaan.
Ia menegaskan jika angka kematian bayi di Mamasa itu terjadi karena minimnya peralatan, maka DPRD Sulbar melalui komisi IV siap menggelontorkan anggaran untuk hal itu.
“saya kira ini masalah krusial, ini soal nyawa seseorang, pemerintah tidak boleh tinggal diam.”tutupnya. (Adv)