Sebanyak 75 Ekor Sapi Qurban Belum Dibayarkan Pemprov Sulbar, Pemilik Sapi Geram

257

Mamuju, Mandarpos.com | Hewan qurban sapi sejumlah 75 ekor, yang sudah satu bulan selesai dipotong dan sudah di konsumsi oleh masyarakat. Tiba – tiba perhatian tertuju kepada beberapa pria mengamuk dan meneriakkan bahwa sapi qurban miliknya yang sudah diserahkan, mengaku belum dibayarkan oleh pihak pemerintah Sulbar senilai kurang lebih 1,5 Miliar.

Usut punya usut, tampaknya hewan qurban sapi itu adalah bantuan pemerintah Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ), kepada sejumlah kecamatan di seluruh wilayah Provinsi Sulawesi Barat ( Sulbar ), untuk disembelih dan dibagikan kepada seluruh masyarakat Sulbar tanpa terkecuali saat merayakan Idul Adha pada tanggal 20 Juli 2021.

Harli Sarebong, selaku panitia penyuplai Sapi qurban untuk Idul Adha tanggal 20 Juli, sebanyak 75 ekor, saat menjelang Idul Adha kepada sejumlah media, mengatakan tersulut emosinya karena sapi sudah dipotong belum juga dibayarkan oleh pihak pemerintah Sulbar.

“ Kasian mereka yang punya sapi, Dua tahun mereka pelihara dan sudah Satu bulan ini belum dibayar. kami tidak itu hak interpelasi, hak angket, kalau mau jatuhkan gubernur silahkan, itu hak kalian tapi tolong harga sapi kami tolong dibayarkan ini sudah menjelang satu bulan sampai saat ini belum dibayar, “ kata Harli dengan nada keras.

Sementara Kabiro Muh Saleh Rachim karo Tapem mengatakan sapi belum dibayarkan itu kepada pemenang lelang senilai 1,5 Miliar. Kata dia, hewan qurban itu untuk masyarakat dan di bagikan setiap kecamatan. Dia menyebutkan, pembagian hewan qurban itu untuk membantu masyarakat muslim yang saat ini daya belinya kurang akibat pandemi Covid – 19. Sehingga pemerintah menginisiatif pengadaan hewan qurban sebanyak 75 ekor, namun pihak pemerintah mengakui ada keterlambatan pembayaran karena masih menunggu pemetaan.

“ Tidak ada ji masalah dan sudah siap dananya. Waktu penyaluran pemerintah sendiri yang diserahkan di masjid – masjid di ibu kota kecamatan dan di ibu kota kabupaten karena disitu terkumpul masyarakat dan masyarakat sendiri yang menyembelih dan dibagikan. Lambat karena ada pemetaan oleh pak gubernur sehingga lambat, tapi tidak ada masalah kok dananya sudah ada, “ terangnya./A

TINGGALKAN BALASAN

Silakan masukkan komentar Anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini