Mamuju, Mandarpos.com — Wakil Gubernur Sulbar, Enny Anggraeni Anwar menutup Penyelenggaraan Pekan Ekonomi Syariah
(PEKSyar) Sulbar 2021, Jumat 25 Juni 2021.
Digelar sejak 21 Juni 2021, Closing Ceremony PEKSyar 2021 berlangsung di Hotel Grand Mutiara Mamuju.
Dalam sambutannya, Wakil Gubernur Sulbar Enny Anggraeni Anwar berharap, kegiatan yang
diselenggarakan oleh Bank Indonesia (BI) tersebut dapat berkembang menjadi agenda rutin tahunan,
dalam mendukung pembangunan di Sulbar yang maju dan malaqbi.
“Saya merasa berbangga Bank Indonesia mengadakan kegiatan PEKSyar ini. Semoga apa yang telah
dilakukan Bank Indonesia tidak hanya berhenti sampai hari ini saja, tetapi juga dapat berkembang menjadi
agenda rutin tahunan,”harap Enny
Enny juga berharap, sekiranya kolaborasi kerjasama yang dilakukan antara Pemprov Sulbar dan Bank
Indonesia melalui PEKSyar itu dapat tetap terpelihara dengan baik, dalam mewujudkan pembangunan
Sulbar yang maju dan malaqbi.
Disampaikan, pemerintah daerah tentunya sangat mengapresiasi atas kepedulian kegiatan itu yang
banyak sisi positifnya, apalagi yang ikut terlibat di dalamnya adalah pesantren dan anak-anak madrasah.
“Jadi Insya Allah perkembangan ekonomi di pesantren lebih maju lagi. Seperti yang diketahui bersama
bahwa dalam pondok pesantren juga banyak kegiatan-kegiatan ekonomi yang bisa menghasilkan dan
menghidupi pesantrennya. Nah, dengan adanya bantuan dan dukungan yang diberikan Bank Indonesia
dapat mereka manfaatkan dengan sebaik-baiknya, untuk perkembangan pesantren ini dan juga
menggeliatkan ekonomi di tengah-tengah masyarakat,”ucap Enny
Ia menambahkan, dengan melihat demografi penduduk Sulbar yang mayoritas beragama muslim, konsep
ekonomi dan keuangan syariah akan berkembang dengan pesat di Sulbar.
“Potensi pengembangan ekonomi syariah Sulbar sangat besar dan Pemprov melihat hal ini sebagai
sebuah peluang untuk bisa dikembangkan dengan lebih serius kedepannya,”pungkasnya
Kepala BI Perwakilan Sulbar, Budi Sudaryono mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang
mendukung penyelenggaraan PEKSyar tersebut, terkhusus Pemprov Sulbar.
“Ke depan, kami akan terus mendorong sinergi dengan stakeholders terkait untuk membangkitkan
potensi ekonomi dan keuangan syariah dalam pemulihan ekonomi di Sulbar,” pungkas Budi
Pada malam puncak kegiatan PEKSyar tersebut, Bank Indonesia menyelenggarakan beberapa seremonial
ekonomi syariah sebagai tanda kebangkitan ekonomi Sulbar, antara lain penyerahan secara simbolis
program dedikasi untuk negeri, penandatanganan business to business antara pondok pesantren dengan
pelaku usaha dan diakhiri dengan pengukuhan Himpunan Ekonomi dan Bisnis Pondok Pesantren
(HEBITREN) tingkat provinsi, pertama yang terbentuk di Sulampua (Sulawesi dan Papua)